B.
KERAJAAN ISLAM DI JAWA
1.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak diakui sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah (1500-1518 M). Mulanya, ia adalah
seorang adipati di Bintoro, Demak. Raden Fatah secara terang-terangan
memutuskan ikatan dengan Majapahit, yang kala itu tengah mengalami masa
kemunduran. Dan atas prakarsa para wali, Ia mendirikan kerajaan Islam yang
beribu kota Demak, sehingga lebih dikenal dengan Kerajaan Demak. Kesuksesan
Kerajaan Demak lepas dari kekuasan Majapahit yang sedang mengalami konflik internal
kekuasaan. Perang saudara yang dikenal dengan Perang Paregreg yang sangat
memperlemah kekuatan Majapahit.
Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan
Trenggono. Kerajaan Demak berhasil memainkan peran strategis sebagai basis
penyebaran Islam di Jawa pada abad ke-16. Daerah kekuasaan Kerajaan Demak
meliputi pesisir pantai utara Jawa. Pengaruhnya bahkan melampaui beberapa
wilayah di luar Pulau Jawa. Pada tahun 1523-1524 M, Sunan Gunung Jati dengan
tentara Kerajaan Demak berangkat menuju ke arah barat untuk menaklukkan Banten.
Sunan Gunung Jati berasal dari Pasai yang menyingkir dari sana setelah Samudera
Pasai ditaklukkan bangsa Portugis. Sunda Kelapa dapat dikuasai dan namanya
diganti menjadi Jayakarta.
Dalam mengembangkan wilayah kekuasaanya, selain melakukan ekspansi
wilayah ke barat, Kerajaan Demak juga bergerak ke arah timur dan luar Jawa.
Tercatat pada tahun 1527 pasukan Kerajaan Demak telah berhasil menguasai Tuban.
Beberapa daerah menyusul dikuasainya pada tahun-tahun berikutnya: Wirosari/
Purwodadi (1528), Gagelang/ Madiun (1529), Medangkungan/Blora (1530), Surabaya
(1531), Pasuruan (1535), Lamongan (1542), Wilayah Gunung Penanggungan (1543)
dan menaklukkan Wilayah Kerajaan Kediri, tahun 1544, Sengguruh/Malang (1545).
Dalam upayanya menguasai Kerajaan Hindu Blambangan pada tahun 1546, Sultan
Trenggono meninggal dunia di Panarukan.
Menurut catatan laporan perjalanan Portugis yang ditulis oleh
Loaisa di tahun 1535, di antara kerajaan Islam di Nusantara, Kerajaan Demak
dianggap paling kuat dan terus-menerus melancarkan serangan pada kekuasaan
Portugis. Serangan Adipati Jepara Pati Unus yang waktu itu sudah menjadi bagian
dari Kerajaan Demak ke markas Portugis di Malaka pada tahun 1512-1513 M
menunjukkan Demak sebagai kekuatan yang disegani dan diperhitungkan.
Paska mangkatnya Sultan Trenggono, kepemimpinan Kerajaan Islam
Demak dilanjutkan oleh Sunan Prawoto namun tidak berselang lama, tragedi
berdarah terjadi. Sunan Prawoto dibunuh oleh Arya Penangsang sebagai bentuk
balas dendam terhadap Sunan Prawoto atas meninggalnya Sultan Trenggono. Arya
Penangsangpun bernasib seperti pendahulunya. Atas kehendak taqdir, dalam dalam
pertarungan satu lawan satu perlawanan Arya Penangsang berhasil dipatahkan oleh
Jaka Tingkir. Dengan bantuan Kyai Gede Pamanahan dan putranya Sutawijaya, serta
Ki Penjawi. Kemudian Jaka Tingkir naik tahta kerajaan dan penobatannya
dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar Sultan Hadiwijaya
dan memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke Pajang.
2.
Kerajaan Pajang
Jaka Tingkir, adalah sultan dan raja pertama Kerajaan Pajang yang
merupakan kelanjutan dari karajaan Demak. Jaka Tingkir bergelar Sultan
Hadiwijaya, setelah mangkat diganti oleh menantunya Arya Panggiri yang juga
anak asuhan dari Prawoto. Namun putera Sultan Hadiwijaya yaitu Pangeran Benawa
ingin menguasai dan tidak punya kemampuan untuk melawan Arya Panggiri, ia
meminta bantuan Panembahan Senopati Penguasa Mataram untuk mengusir Arya
Panggiri dan berhasil, dan akhirnya sejak itulah kerajaan Pajang dibawah
kekuasaan Mataram. Perkembangannya selanjutnya, karena pada masa Sultan Agung
bermaksud memberontak, maka penguasa Mataram menghancurkannya, dan berakhirlah
kekuasaan Pajang pada tahun 1618 M.
3.
Kerajaan Mataram Islam
Senopati berkuasa sampai tahun 1601 M. Sepeninggalnya, ia
digantikan oleh puteranya Seda Ing Krapyak digantikan oleh puteranya, Sultan
Agung (1613-1646M). Pada masa pemerintahan Sultan Agung, kontak bersenjata
antara kerajaan Islam Mataram dengan VOC mulai terjadi. Pada tahun 1646 M. ia
digantikan oleh puteranya, yaitu Amangkurat I. Pada masanya terjadi perang
saudara dengan Pangeran Alit yang mendapat dukungan dari para ulama. Akibatnya,
para ulama pendukung dibantai habis pada tahun 1647 M. Pemberontakan itu
kemudian diteruskan oleh Raden Kajoran 1677 M dan 1678 M.
Pemberontakan-pemberontakan seperti itulah pada akhirnya menjadi sebab
runtuhnya kerajaan Islam Mataram. Namun demikian, Kerajaan Islam Mataram banyak
memberikan kontribusi terhadap proses kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan masih eksis sampai sekarang di Daerah Istimewa Yogyakarta di
bawah pimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono.
Lucky Club Casino Site 2021
ReplyDeleteLucky Club is luckyclub.live a casino that is offering players new and existing players the chance to enjoy the most exciting casino slots at their fingertips. Lucky Club Live Casino Games: 7Mobile Slot Games: 400+Other Live Casino Games: Slots, blackjack, roulette
Worthy reasons why there's no slot machines - World Casinos
ReplyDeleteSlot Machines: What is the slot machine and why is the 돈포차 percentage of money produced in 1xbet 먹튀 a game? How many 포커 마운틴 slots can 토토 라이브 스코어 a 텐벳 video poker machine win?